Konsepsi Manajemen Proyek Di Bidang IT
Pada Pertemuan kali ini , kami diberikan penjelasan tentang Konsepsi Manajemen Proyek Bidang IT dan Pendidikan yang dipersentasikan oleh kakak-kakak disini untuk sharing ilmu. Untuk itu kami akan membahas dalam Posting berikut ini. Langsung saja.
A. Maksud dan Tujuan
Maksud saya membahas hal ini adalah agar kita memahami ataupun mengenal apa itu Manajemen Proyek.
Tujuan saya membahas hal ini adalah untuk menambah ilmu dengan mempelajari dan mengenali Manajemen Proyek.
B.Tahap Pelaksanaan
Prinsip Umum Manajemen Proyek
George R. Terry telah merumuskan fungsi fungsi tersebut sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling).
•P lanning (Perencanaan)
•O rganizing (Pengorganisasian)
•A ctuating (Penggerakan)
•C ontroling (Pengendalian)
A. Planning (Perencanaan)
Planning adalah proses
yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan
dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi
tanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan).
Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang
tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing.
Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
•Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
tersedia.
•Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya
yang tersedia.
•Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang
kongkrit.
•Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan
dan sasaran.
Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
•Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
tersedia.
•Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya
yang tersedia.
•Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang
kongkrit.
•Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan
dan sasaran.
B. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan
sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok
orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi.
Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan
fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber
daya maupun data.
Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
•menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
•membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
•mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya.
Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
•koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
•koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
•koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando).
Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis :
•Pelaksana Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan Material Superintendant atau dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant.
•Field Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis.
Koordinasi horizontal dan bersifat satu level :
•Pelaksanaan konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant merupakan.
•Field Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level.
Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
•menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
•membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
•mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya.
Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
•koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
•koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
•koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando).
Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis :
•Pelaksana Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan Material Superintendant atau dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant.
•Field Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis.
Koordinasi horizontal dan bersifat satu level :
•Pelaksanaan konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant merupakan.
•Field Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level.
Koordinasi diagonal :
Koordinasi antara General Superintendant dengan Site Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level, sedangkan koordinasi antara Kepala Satuan Kerja Pekerjaan Civil Works dengan General Superintendant atau dengan Site Engineer merupakan koordinasi vertikal.
C. Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan; mengarahkan; dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Koordinasi antara General Superintendant dengan Site Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level, sedangkan koordinasi antara Kepala Satuan Kerja Pekerjaan Civil Works dengan General Superintendant atau dengan Site Engineer merupakan koordinasi vertikal.
C. Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan; mengarahkan; dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini beberapa metoda mensukseskan
“actuating” yang dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu:
• Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa keberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
• Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa keberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
• Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya, hingga dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
• Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan dilaksanakan oleh pegawainya.
•Lakukan praktek partisipasi dalam manajemen guna menjalin kebersamaan dalam penyelenggaraan manajemen, hingga setiap pegawai dapat difungsikan sepenuhnya sebagai bagian dari organisasi.
•Upayakan memahami hak pegawai termasuk urusan kesejahteraan, sehingga tumbuh sense of belonging dari pegawai tersebut terhadap tempat bekerja yang diikutinya.
•Pimpinan perlu menjadi pendengar yang baik, agar dapat memahami dengan benar apa yang melatarbelakangi keluhan pegawai, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan sesuatu keputusan.
•Seorang pimpinan perlu mencegah untuk memberikan argumentasi sebagai pembenaran atas keputusan yang diambilnya, oleh karena pada umumnya semua orang tidak suka pada alasan apalagi kalau dicari-cari agar bisa memberikan dalih pembenaran atas keputusannya.
•Jangan berbuat sesuatu yang menimbulkan sentimen dari orang lain atau orang lain menjadi naik emosinya.
•Pimpinan dapat melakukan teknik persuasi dengan cara bertanya sehingga
tidak dirasakan sebagai tekanan oleh pegawainya.
•Perlu melakukan pengawasan untuk meningkatkan kinerja pegawai, namun haruslah dengan cara-cara yang tidak boleh mematikan kreativitas pegawai.
D. Controlling (Pengendalian)
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek
jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor
dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana
pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor.
Pengawas Umum (General Superintendat) berkewajiban melakukan
Pengendalian (secara berjenjang) terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity
Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer, dan
Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah
melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality
assurance)”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana
direncanakan dapat dipenuhi.
Kegiatan ini
berlaku juga dalam kegiatan internal konsultan supervisi, dalam
artian, kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas mengawasi
kontraktor, selain itu secara internal Site Engineer juga melakukan
controlling terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer. Secara
keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong kinerja
konsultan supervisi lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan
kontraktor.
Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup
pengawasan atas seluruh aspek pelaksanaan rencana, antara lain
adalah:
•Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
•Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang , peralatan, bahan)
•Prosedur dan cara kerjanya
•Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran.
Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta- fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.
•Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
•Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang , peralatan, bahan)
•Prosedur dan cara kerjanya
•Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran.
Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta- fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.
-PROYEK :
KEGIATAN tertentu (oleh manusia – ada waktunya –
tempat & metode/cara –alat & bahan)
-JELAS WAKTUNYA
-TIDAK RUTIN
-ADA ALASAN YANG JELAS
-TIDAK RUTIN
-ADA ALASAN YANG JELAS
KONSEPSI PROYEK
Kegiatan proyek adalah:
Suatu paket /rangkaian kegiatan, yg dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, dengan alokasi sumber daya tertentu, dan untuk mencapai
sasaran tertentu (yang telah digariskan dengan jelas).
CIRI PROYEK
1. Merupakan Suatu paket /rangkaian kegiatan
2. Memiliki tujuan khusus (sasaran & kriteria yg jelas)
3. Jumlah biaya sdh ditentukan (Plafond)
4. Jangka waktu pelaksanaan sdh pasti (terbatas, shg Jadwal kegiatan hrs ditentukan)
5. Bersifat sementara; umumnya dibatasi oleh selesainya waktu. (titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas)
6. Non rutin / tidak berulang-ulang
1. Merupakan Suatu paket /rangkaian kegiatan
2. Memiliki tujuan khusus (sasaran & kriteria yg jelas)
3. Jumlah biaya sdh ditentukan (Plafond)
4. Jangka waktu pelaksanaan sdh pasti (terbatas, shg Jadwal kegiatan hrs ditentukan)
5. Bersifat sementara; umumnya dibatasi oleh selesainya waktu. (titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas)
6. Non rutin / tidak berulang-ulang
Kriteria Proyek
Supaya berhasil maka:
Supaya berhasil maka:
-Menggambarkan realitas situasi pengambilan
keputusan
-Kapabel untuk dilaksankan
-Fleksibel dlm menghasilkan produk yg diharapkan
-Mudah dimplementasikan
-Cos effectiveness.
-Kapabel untuk dilaksankan
-Fleksibel dlm menghasilkan produk yg diharapkan
-Mudah dimplementasikan
-Cos effectiveness.
Contoh Proyek
-Pendidikan Multikulturan di SMA
-Pengemabangan SD/SMPTerpadu (dalam satu atap=satu manajemen)
-Pendidikan Bilingual
-Pendidikan keunggulan lokal
-PGSD
-Pendidikan Multikulturan di SMA
-Pengemabangan SD/SMPTerpadu (dalam satu atap=satu manajemen)
-Pendidikan Bilingual
-Pendidikan keunggulan lokal
-PGSD
JENIS PROYEK PENDIDIKAN
-Dilihat dari komponen kegiatan utama proyek ada 5 macam proyek:
1. Proyek konstruksi (ex: pembangunan gedung sekolah)
2. Proyek manufaktur (untuk menghasilkan produk baru)
3. Proyek penelitian dan pengembangan
4. Proyek pelayanan manajemen (hasilnya berupa laporan akhir)
5. Proyek kapital (untuk investasi, ex: pembebasan tanah))
-Dilihat dari komponen kegiatan utama proyek ada 5 macam proyek:
1. Proyek konstruksi (ex: pembangunan gedung sekolah)
2. Proyek manufaktur (untuk menghasilkan produk baru)
3. Proyek penelitian dan pengembangan
4. Proyek pelayanan manajemen (hasilnya berupa laporan akhir)
5. Proyek kapital (untuk investasi, ex: pembebasan tanah))
Proyek dan Program
PROYEK tidak sama dengan PROGRAM
-Proyek: Paket / Rangkaian kegiatan yg merupakan bagian dari program, berlangsung dlm jangka waktu yg tlh ditentukan (terbatas) dg alokasi sumber daya ttt & untuk mencapai sasaran yg telah ditetapkan (indikatornya jelas).
-Program: Sederetan kegiatan yg akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
-PS: Kegiatan yg sdh dilaksanakan Bukan lagi merupakan program
PROYEK tidak sama dengan PROGRAM
-Proyek: Paket / Rangkaian kegiatan yg merupakan bagian dari program, berlangsung dlm jangka waktu yg tlh ditentukan (terbatas) dg alokasi sumber daya ttt & untuk mencapai sasaran yg telah ditetapkan (indikatornya jelas).
-Program: Sederetan kegiatan yg akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
-PS: Kegiatan yg sdh dilaksanakan Bukan lagi merupakan program
Perbandingan Proyek & Program
Perbedaannya pada kurun waktu pelaksanaan dan
besarnya sumber daya yang diperlukan.
-Program memiliki skala kegiatan yg lebih besar dari pada proyek.
-Program (deretan kegiatannya) dpt dipecah menjadi proyek.
-Persamaannya: Isi dari Program & Proyek adalah Kegiatan yg dilakukan untuk mencapai tujuan ttt.
-Program memiliki skala kegiatan yg lebih besar dari pada proyek.
-Program (deretan kegiatannya) dpt dipecah menjadi proyek.
-Persamaannya: Isi dari Program & Proyek adalah Kegiatan yg dilakukan untuk mencapai tujuan ttt.
KONSEP MANAJEMENPROYEK PENDIDIKAN
-Manajemen proyek Pendidikan: Mengatur Proyek di Bidang Pendidikan dengan menggunakan pendekatan manajemen (proyek Pendidikan sebagai obyek kajian manajemen).
-Manajemen proyek Pendidikan: Mengatur Proyek di Bidang Pendidikan dengan menggunakan pendekatan manajemen (proyek Pendidikan sebagai obyek kajian manajemen).
Konsep Manajemen
-Manajemen adalah: Rangkaian Kegiatan (dlm proses memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota organisasi) dlm rangka mencapai tujuan organisasi
Cara Manajemen:
-Manajemen adalah: Rangkaian Kegiatan (dlm proses memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota organisasi) dlm rangka mencapai tujuan organisasi
Cara Manajemen:
merencanakan jenis maupun bentuk/isi kegiatan
anggota , mengorganisir, menjelaskan cara melakukan kegiatan,
mengkoordinir dan mengevaluasi .
Defenisi Manajemen Proyek (H. Kerzner:
1982)
-Kegiatan merencanakan, menggorganisasikan, mengendalikan sumber daya lembaga untk mencapai sasaran jangka pendek yg tlh ditentukan
-Manjemen proyek menggunakan pendekatan sistem dengan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horisontal
-Kegiatan merencanakan, menggorganisasikan, mengendalikan sumber daya lembaga untk mencapai sasaran jangka pendek yg tlh ditentukan
-Manjemen proyek menggunakan pendekatan sistem dengan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horisontal
KONSEPSI MANAJEMEN PROYEK (berdasar defensi
Kerzner)
1. Menggunakan pengertian manajemen berdasar fungsi (REGARAHKORMUSI)
2. Kegiatan yg dikelola berjangka pendek, dg sasaran yg tlh digariskan secr spesifik.
OKI
perlu teknik & metode pengelolaan yg khusus (terutama pada kegiatan perencanaan & pengendalian)
1. Menggunakan pengertian manajemen berdasar fungsi (REGARAHKORMUSI)
2. Kegiatan yg dikelola berjangka pendek, dg sasaran yg tlh digariskan secr spesifik.
OKI
perlu teknik & metode pengelolaan yg khusus (terutama pada kegiatan perencanaan & pengendalian)
PROYEK dlm MANAJEMEN
-Suatu kegiatan yg bersifat temporer utk menghasilkan suatu produk atau layanan bersifat unik.
-Temporer, berarti tdk terus-menerus (rutin)
-Jelas tujuannya: suatu produk atau layanan
-Suatu kegiatan yg bersifat temporer utk menghasilkan suatu produk atau layanan bersifat unik.
-Temporer, berarti tdk terus-menerus (rutin)
-Jelas tujuannya: suatu produk atau layanan
Manajemen Proyek diperlukan:
-Supaya target tercapai
-Ingin melakukan perubahan, dan atau pengembangan
-Memerlukan kecepatan (not business as usual)
-Ketika dibutuhkan Lintas sektoral, karena tdk dapt dilakukan melalui birokrasi organisasi yg ada.
-Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategik
-Memerlukan terobosan.
-Supaya target tercapai
-Ingin melakukan perubahan, dan atau pengembangan
-Memerlukan kecepatan (not business as usual)
-Ketika dibutuhkan Lintas sektoral, karena tdk dapt dilakukan melalui birokrasi organisasi yg ada.
-Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategik
-Memerlukan terobosan.
Tahapan Manajemen Proyek
-Tahap Identifkasi (inisiasi = tahap memilih / seleksi proyek)
-Desain (Perencanaan, pendanaan, penganggaran)
-Implementasi/Pelaksanaan (organisasi,penjadwalan, mobilisasi sumber daya
-Evaluasi: -monitoring – pengendalian
-Audit Proyek
-Terminasi: Penutupan proyek.
-Tahap Identifkasi (inisiasi = tahap memilih / seleksi proyek)
-Desain (Perencanaan, pendanaan, penganggaran)
-Implementasi/Pelaksanaan (organisasi,penjadwalan, mobilisasi sumber daya
-Evaluasi: -monitoring – pengendalian
-Audit Proyek
-Terminasi: Penutupan proyek.
TIMBULNYA PROYEK
-Rencana Pemerintah (untuk kepentingan umum & masyarakat)
-Permintaan pasar (ketika pasar membutuhkan kenaikan suatu produk dlm jumlah besar ; ex: proyek PGSD)
-Adanya desakan keperluan dari dalam tubuh suatu organisasi
-Dari hasil kegiatan penelitian dan pengembangan
-Rencana Pemerintah (untuk kepentingan umum & masyarakat)
-Permintaan pasar (ketika pasar membutuhkan kenaikan suatu produk dlm jumlah besar ; ex: proyek PGSD)
-Adanya desakan keperluan dari dalam tubuh suatu organisasi
-Dari hasil kegiatan penelitian dan pengembangan
FENOMENA KEGIATAN PROYEK
-MERUPAKAN ALTERNATIF INVESTASI
-BERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN MODAL
-MENGHARAPKAN KEUNTUNGAN / MANFAAT (BENEFIT)
-MERUPAKAN ALTERNATIF INVESTASI
-BERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN MODAL
-MENGHARAPKAN KEUNTUNGAN / MANFAAT (BENEFIT)
INVESTASI PADA PROYEK
-INVESTASI = PENANAMAN MODAL :
-Penggunaan Sumber yang diharapkan akan memberi imbalan yg menguntungkan di masa yg akan datang
-INVESTASI = PENANAMAN MODAL :
-Penggunaan Sumber yang diharapkan akan memberi imbalan yg menguntungkan di masa yg akan datang
FAKTOR PERTIMBANGAN
INVESTASI PADA PROYEK
1. MODAL YANG DITANAM
2. BIAYA (Cost of the project)
3. MANFAAT (Benefit):
* Jangka Pendek
* Jangka Panjang
4. JANGKA WAKTU / UMUR EKONOMIS (Economics Life)
UKURAN / KRITERIA dalam ANALISA RENCANA INVESTASI pd PROYEK
1. UNDISCOUNTED - CRITERION:
INVESTASI PADA PROYEK
1. MODAL YANG DITANAM
2. BIAYA (Cost of the project)
3. MANFAAT (Benefit):
* Jangka Pendek
* Jangka Panjang
4. JANGKA WAKTU / UMUR EKONOMIS (Economics Life)
UKURAN / KRITERIA dalam ANALISA RENCANA INVESTASI pd PROYEK
1. UNDISCOUNTED - CRITERION:
berapa nilai investasi saat ini (present value)
diukur dg nilai uang saat ini, tdk mempersoalkan apa yg diperoleh di
waktu yg akan datang
2. DISCOUNTED – CRITERION:
* Mempertimbangkan keuntungan saat ini & dikemudian hari
* Semua biaya (cost) & manfaat (benefit) diukur dg nilai uang saat ini, & mendiscount nilai dikemudian hari dg suatu discount factor, misalnya : tingkat bunga
ALAT ANALISA UNDISCOUNTED - CRITERION
1. Membandingkan keuntungan dg tkt bunga yg berlaku :
2. DISCOUNTED – CRITERION:
* Mempertimbangkan keuntungan saat ini & dikemudian hari
* Semua biaya (cost) & manfaat (benefit) diukur dg nilai uang saat ini, & mendiscount nilai dikemudian hari dg suatu discount factor, misalnya : tingkat bunga
ALAT ANALISA UNDISCOUNTED - CRITERION
1. Membandingkan keuntungan dg tkt bunga yg berlaku :
MEC (Marginal Efficiency of Capital) dan I
(interest rate), Jika:
MEC lebih dari i rencana dpt diteruskan.
MEC kurang dari i rencana ditolak.
MEC = i tercapai Break Event Point.
2. Ranking by inspection : titik berat pd selisih antara gross benefit (benefit kotor) dg biaya operasi & pemeliharaan
3. Payback period: didasarkan pd pelunasan biaya investasi oleh net benefit (benefit bersih)
MEC lebih dari i rencana dpt diteruskan.
MEC kurang dari i rencana ditolak.
MEC = i tercapai Break Event Point.
2. Ranking by inspection : titik berat pd selisih antara gross benefit (benefit kotor) dg biaya operasi & pemeliharaan
3. Payback period: didasarkan pd pelunasan biaya investasi oleh net benefit (benefit bersih)
ALAT ANALISA DISCOUNTED - CRITERION
1. Bila B/C lebih dari 1 maka dpt dilaksanakan
2. Bila B/C kurang dari 1 maka ditolak
3. Bila B/C = 1 maka tercapai break event
1. Bila B/C lebih dari 1 maka dpt dilaksanakan
2. Bila B/C kurang dari 1 maka ditolak
3. Bila B/C = 1 maka tercapai break event
SASARAN & KENDALA dalam proses pencapaian
tujuan proyek:
1. Anggaran (besarnya biaya yg tlh ditetapkan utk dialokasikan)
2. Jadwal (perhitungan waktu yg hrs dipatuhi)
3. Harapan / Tujuan yang hrs terpenuhi
1. Anggaran (besarnya biaya yg tlh ditetapkan utk dialokasikan)
2. Jadwal (perhitungan waktu yg hrs dipatuhi)
3. Harapan / Tujuan yang hrs terpenuhi
Contoh: Pengelolaan & Pemantauan Proyek
Pembangunan
-Rapat rutin dilakukan utk memantau (secara ketat) perkembangan implementasi program-program pembangunan dan utk mengatasi problema- problema implementasi dgn segera.
-Rapat rutin ini juga utk mengambil keputusan terhadap isu lisensi dan perijinan terkait dgn dunia usaha dan investasi (berkaitan dgn proyek-proyek pembangunan).
-Rapat rutin ini menjadi “one stop center”
-Rapat rutin dilakukan utk memantau (secara ketat) perkembangan implementasi program-program pembangunan dan utk mengatasi problema- problema implementasi dgn segera.
-Rapat rutin ini juga utk mengambil keputusan terhadap isu lisensi dan perijinan terkait dgn dunia usaha dan investasi (berkaitan dgn proyek-proyek pembangunan).
-Rapat rutin ini menjadi “one stop center”
-Kata kunci:
-Rapat rutin pemantauan dan pengendalian proyek.
-Pengendalian dlm rapat ini termasuk pengatasan problema implementasi dengan segera dan keputusan diambil secara terpadu (lintas instansi).
-Problema yg harus diatasi dgn segera dan terpadu adalah lisensi dan perijinan utk dunia usaha dan investasi.
-Rapat rutin pemantauan dan pengendalian proyek.
-Pengendalian dlm rapat ini termasuk pengatasan problema implementasi dengan segera dan keputusan diambil secara terpadu (lintas instansi).
-Problema yg harus diatasi dgn segera dan terpadu adalah lisensi dan perijinan utk dunia usaha dan investasi.
C. REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
Konsepsi Manajemen Proyek Di Bidang IT.pdf
Sekian dari saya, apabila ada kesalahan dalam penulisan, tata letak , dll saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu alaikum Wr Wb.
Sekian dari saya, apabila ada kesalahan dalam penulisan, tata letak , dll saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu alaikum Wr Wb.

No comments:
Post a Comment