Tuesday, August 8, 2017

Materi Kerajinan Fungsi Hias dari Limbah





Kerajinan Fungsi Hias dari Limbah


1. Pengertian Kerajinan Fungsi Hias 
     Kerajinan Fungsi Hias adalah Kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan guna dari barang tersebut, contoh kerajinan ini seperti miniatur, patung dll yang hanya menjadi kenikmatan bagi siapa yang melihatnya. 
2. Aneka Produk Kerajinan Fungsi Hias
    • Berdasarkan wujudnya
      1. Limbah gas
      2. Limbah Cair
      3. Limbah Padat 
    • Berdasarkan sumbernya
      1. Limbah pertanian
      2. Limbah industry
      3. Limbah domestik Prakarya
      4. Limbah pertambangan   
    • Berdasarkan senyawanya
      1. Limbah organik
3. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Fungsi Hias 
     a. Unsur Estetika terdiri atas :
  • Kesatuan (unity) dimana perpaduan bahan satu dengan yang lainnya mempengaruhi unsur ini. 
  • Keselarasan (harmoni) yang ditunjang dari segi bahan,baik itu bahan baku maupun bahan yang digunakan sebagai hiasan 
  • Keseimbangan (balance) yang sangat penting agar suatu karya seni terlihat seimbang 
  • Kontras (Contrast) yang diperlukan agar perpaduan karya seni bisa menonjolkan sisi menariknya masing-masing. 
     b. Unsur Ergonomis terdiri dari :
  • Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut. 
  • Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan yang dirasakan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. 
  • Keluwesan (flexibility), yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau penerapannya,
4. Motif Ragam Hias Pada Kerajinan Fungsi Hias
  1. Motif Realis
         Motif realis adalah motif yang dibuat berdasarkan bentuk- bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh- tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
  2. Motif Geometris
           Motif geometris adalah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder.
  3. Motif Dekoratif
           Motif dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.
  4. Motif Abstrak
           Motif abstrak adalah motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar- benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan.
5. Teknik Pembuatan Benda Kerajinan Fungsi Hias
    a. Teknik Membentuk
  • Teknik Gulung (Pilin) Cara pembentukan dengan tangan langsung. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan yang terbuat dari limbah kertas atau limbah plastik
  • Teknik Lebur Teknik ini digunakan apabila sang perajin ingin mendaur ulang kaleng, kaca, besi, d.l.l. (limbah anorganik) menjadi bentuk yang baru.
  • Teknik Cetak Cara pembentukan biasanya menggunakan mesin/alat bantu. Biasanya bahan limbah (anorganik; kaleng, kaca, besi, d.l.l.) dileburkan atau dilelehkan terlebih dahulu, kemudian dibentuk/dicetak kembali.
  b. Teknik Menganyam Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun anorganik dengan karakteristik tertentu (lunak, lentur). Contoh: keranjang, tikar, topi, taplak, tas, hiasan dinding, dan sebagainya.
  c. Teknik Sobek Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas dan kain perca.
  d. Teknik Lipat Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas. Contoh: origami, anyaman (kertas dilipat-lipat sebelum dianyam), dan benda kerajinan lainnya.
  e. Teknik Bubur Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas, yaitu limbah kertas yang dibuat menjadi bubur kertas (bahan dasar kerajinan).
 f. Teknik Tempel Biasanya digunakan dalam pembuatan benda kerajinan berbahan limbah organik maupun anorganik yang direkatkan menggunakan lem/bahan perekat.
  • Teknik Tumpuk; Teknik ini menggunakan cara menumpuk atau menyusun.
  • Teknik Sambung; Teknik sambung adalah teknik cara menempel dengan menyambungkan bagian satu suatu bahan kerajinan dengan ujung lainnya.
  • Teknik Press/Tekan; Teknik press adalah teknik menempel dengan menekankan kedua bagian bahan kerajinan untuk disatukan. Prakarya
  g. Teknik Menjahit Teknik ini merupakan proses dalam menyatukan bagian- bagian kain/bahan lain yang telah digunting berdasarkan pola.
  h. Teknik Memotong Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun anorganik.
  i. Teknik Menggergaji Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan yang biasanya terbuat dari bahan limbah kayu atau besi.

6. Pengemasan Produk Kerajinan Fungsi Hias
  1. Kemasan Kertas
         Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.
  2. Kemasan Kayu
            Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu.
  3. Kemasan Plastik
          Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras.
7. Desain Produk Kerajinan Fungsi Hias
   Desain produk kerajinan adalah salah satu lingkup desain produk yang mengkhususkan diri dalam pembuatan desain produk kerajinan.
Benda/hasil desain produk kerajinan umumnya lebih pada nilai-nilai keunikan (uniqueness), estetika(keindahan), seni(art), adiluhung, berharkat tinggi, khusus, khas, dan kehalusan rasa, sebagai unsur dasar. Sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik.
    Karena didasari oleh keterampilan dan kehalusan rasa, maka benda-benda hasil produk kerajinan umumnya sangat mengeksploitasi dan menonjolkan aspek rupa dan keindahan (estetika). Dalam sejumlah kasus, ada kecenderungan menggunakan pola (pattern) atau bentuk(form, shape) yang rumit (complicated), serta mungkin juga mengeksploitasi dan menerapkan ragam hias(ornamen).

8. Unsur Estetika, Ergonomis, Praktis, dan Marketable Desain Produk Kerajinan Fungsi Hias
  1. Unsur Estetika adalah unsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan.
  2. Unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi Unsur ergonomis adalah unsur benda kerajinan yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaannya.
  3. Unsur Praktis merupakan bagian dari Unsur Ergonomis (kenyamanan dan keluwesan). Unsur praktis dalam desain produk kerajinan menitikberatkan terhadap fungsi kegunaannya. Misal, apakah produk kerajinan produk tersebut mudah dipakai/digunakan dan membuat konsumen nyaman atau tidak.
  4. Marketable memiliki arti suatu barang yang cocok dijual di pasaran. Salah satu barang yang dapat bersifat Marketable adalah produk kerajinan berbahan dasar limbah organik maupun anorganik. Selain bahan dasar limbah yang digunakan cukup murah dan mudah ditemukan.
9. Peluang Usaha Pengembangan Ide dan Resiko Usaha
    a. Ide Usaha
        1. Faktor Internal
  • Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain:
    • pengetahuan yang dimilik 
    • pengalaman dari individu itu sendiri 
    • pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah 
    • intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri
     2. Faktor Eksternal
  • Faktor eksternal ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha, antara lain:
    • masalah yang dihadapi 
    • kesulitan yang dihadapi sehari-hari 
    • kebutuhan yang belum tepenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain 
    • pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru
   b. Risiko Usaha
       1. Risiko Usaha Internal

  • Risiko Usaha Internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha itu sendiri.
       Diantaranya sebagai berikut:
    • kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen 
    • kehilangan karyawan yang handal 
    • kehilangan kepercayaan konsumen 
    • kehilangan kepercayaan menyuplai
     2. Risiko Usaha Eksternal
  • Risiko Usaha Eksternal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan lingkungan luar itu sendiri.
     Diantaranya sebagai berikut:
    • risiko pelestarian lingkungan hidup 
    • risiko sosial dan budaya masyarakat 
    • risiko tanggung jawab sosial perusahaan 
    • risiko pengelolaan limbah 
    • risiko perekonomian masyarakat dan negara
10. Analisa Keberhasilan dan Kegagalan 
  1. Faktor Manusia Faktor manusia merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha. Di sini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis, dan pantang menyerah.
  2. Faktor Keuangan Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi.
  3. Faktor Organisasi Dengan adanya faktor organisasi, sumber daya akan masuk pada suatu pola sehingga orang-orang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.
  4. Faktor Perencanaan Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena itu, perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya didirikan.
  5. Faktor Mengatur Usaha Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha.
  6. Faktor Pemasaran Faktor pemasaran produk perusahaan.
  7. Faktor Administrasi Seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya.
     

No comments:

Post a Comment